Harry Maguire Buka-bukaan Penyebab Cristiano Ronaldo Gagal Total saat Kembali ke Manchester United

4 hours ago 2

Harry Maguire Buka-bukaan Penyebab Cristiano Ronaldo Gagal Total saat Kembali ke Manchester United

Momen Cristiano Ronaldo kembali gabung Manchester United. (Foto: X/ManUtd)

MANCHESTER – Mantan kapten Manchester United, Harry Maguire baru-baru ini angkat bicara mengenai periode kedua Cristiano Ronaldo di klub tersebut. Berbicara di podcast Rio Ferdinand Presents, Maguire mengungkapkan meskipun Ronaldo menunjukkan performa individu yang brilian, tim secara keseluruhan gagal beradaptasi, yang pada akhirnya menyebabkan perpisahan yang menyedihkan.

Ronaldo yang kembali ke Old Trafford pada musim panas 2021, disambut dengan harapan besar. Pada musim sebelumnya, di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United berhasil finis di posisi kedua Liga Inggris. Namun, alih-alih melangkah lebih jauh, musim 2021-2022 justru menjadi musim yang penuh kekecewaan.

Man United hanya mampu finis di posisi keenam, dan Solskjær harus meninggalkan jabatannya di tengah jalan. Penampilan Ronaldo di musim itu pun menjadi sorotan.

1. Performa Individu vs Kegagalan Taktis

Maguire memuji kualitas Ronaldo, menyebutnya sebagai pemain terbaik tim pada musim itu. Hanya saja, taktik yang dipakai Man United kala itu gagal memaksimalkan potensi Ronaldo.

"Saya tidak bisa mengatakan hal buruk tentang dia (Ronaldo). Sangat mengecewakan bagaimana akhirnya, karena kami tidak bisa menemukan cara untuk tampil baik dengan dia di tim. Dia bermain dengan baik, dia mencetak gol,” kata Maguire di podcast Rio Ferdinand Presents, dikutip dari Sportskeeda, Selasa (12/8/2025).

Cristiano Ronaldo Cristiano Ronaldo

Ronaldo berhasil mencetak 24 gol dalam 38 penampilannya di semua kompetisi pada musim 2021-2022. Jumlah ini menyoroti kehebatan individunya, terutama mengingat performa tim yang buruk.

"Kami sangat payah dan dia masih mencetak gol. Itu menunjukkan betapa hebatnya dia,” tambah Maguire.

Maguire menjelaskan di bawah Solksjaer, taktik tim berfokus pada menekan seperti mesin. Gaya bermain ini menuntut seluruh pemain untuk agresif dan menjaga bentuk tim. Namun, kedatangan Ronaldo mengubah dinamika ini.

Read Entire Article