Hacking adalah salah satu skill yang menjanjikan. Dengan kemampuan hacking, Anda dapat bekerja sebagai cyber security, dengan gaji hingga puluhan juta per bulan! Rumahweb Indonesia telah merangkum 8 daftar aplikasi hacker untuk pemula yang sering digunakan untuk pengujian sistem.
Apa Itu Hacker?
Hacker adalah orang yang memiliki keahlian khusus untuk menembus suatu sistem keamanan. Tindakan hacking bertujuan untuk menguji ketangguhan keamanan suatu sistem, dan bukan untuk merusaknya.
Oleh karena itu, jika Anda beranggapan bahwa hacker adalah seseorang yang merusak sistem, Anda harus mengubah mindset tersebut. Istilah untuk orang yang melakukan aktivitas hacking disertai perusakan sistem untuk tujuan pribadi bukanlah hacker, melainkan cracker.
Jenis Hacker
Hacker dapat dibagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Apa saja?
- Black Hat Hacker : Hacker yang melakukan tindakan ilegal dengan masuk ke suatu sistem, merusaknya, hingga menyebarkan malware.
- White Hat Hacker : Hacker yang melakukan penyerangan suatu sistem guna mengetahui kelemahan sistem tersebut agar dapat diperbaiki.
- Blue Hat Hacker : Hampir sama dengan white hat hacker. Blue Hat Hacker biasanya dipekerjakan oleh perusahaan untuk menganalisis kelemahan sistem perusahaan.
- Gray Hat Hacker : Hacker yang meminta tebusan setelah melakukan penyerangan.
- Red Hat Hacker : Hacker yang melakukan penyerangan karena ingin menyampaikan suatu pesan.
- Script Kiddies : Hacker amatir yang melakukan penyerangan menggunakan script hacker lain.
Setelah mengetahui berbagai jenis hacker berdasarkan tujuannya, pastikan Anda tidak menggunakan kemampuan hacking untuk merugikan orang lain, ya! Teknik hacking dapat dipelajari untuk pengetahuan maupun bekal kemampuan dalam pekerjaan, namun bukan untuk disalahgunakan hingga merugikan orang lain.
Mengapa Penting Mengenal Aplikasi Hacker?
Di era digital saat ini, serangan siber semakin sering terjadi, mulai dari pencurian data pribadi hingga serangan terhadap website perusahaan. Untuk itu, mengenal aplikasi hacker atau lebih tepatnya tools penetration testing (pentest) sangatlah penting, terutama bagi pemula yang ingin belajar keamanan siber.
Dengan memahami cara kerja aplikasi hacker, kita bisa melihat celah keamanan yang mungkin ada di sistem dan mempelajari bagaimana cara menutupnya. Pengetahuan ini bukan hanya berguna bagi profesional IT, tetapi juga bermanfaat bagi mahasiswa, developer, maupun pemilik bisnis online yang ingin menjaga keamanan aset digitalnya.
Daftar Aplikasi Hacker Populer 2025
Seiring perkembangan teknologi, muncul berbagai aplikasi hacker yang banyak digunakan oleh pentester maupun security researcher. Berikut adalah beberapa yang terpopuler di tahun 2025:
1. Kali Linux
Kali Linux adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang khusus untuk keamanan siber dan penetration testing. Di dalamnya sudah tersedia lebih dari 600 tools yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari scanning jaringan, eksploitasi celah keamanan, hingga analisis forensik digital.
Karena sifatnya all-in-one, Kali Linux sering menjadi pilihan utama baik bagi pemula yang baru belajar dunia pentest maupun profesional yang membutuhkan sistem siap pakai.
Penjelasan lebih detail tentang apa itu Kali Linux bisa anda pelajari di artikel berikut: Apa itu Kali Linux?
2. Acunetix
Acunetix adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan scan website secara akurat. Aplikasi ini akan mengidentifikasi celah keamanan pada script Javascript, HTML, dan lainnya.
Setelah website selesai dibangun, Anda dapat menguji ketahanan keamanannya dengan menggunakan aplikasi ini, sebelum akhirnya dipublikasikan.
3. Burp Suite
Burp Suite sangat populer untuk menguji keamanan aplikasi web. Tools ini bisa digunakan untuk mengecek keamanan form login, mendeteksi potensi SQL Injection, hingga menemukan celah XSS.
Burp Suite juga menyediakan fitur intercept proxy yang memungkinkan tester memantau dan memodifikasi traffic antara browser dan server. Hal ini menjadikannya salah satu tools wajib bagi siapa saja yang fokus pada keamanan aplikasi berbasis web.
4. Nmap
Nmap (Network Mapper) adalah tools klasik yang digunakan untuk scanning jaringan. Dengan Nmap, pengguna bisa mengetahui port mana saja yang terbuka, service apa yang berjalan, hingga informasi sistem operasi dari sebuah perangkat.
Tools ini sangat berguna untuk pemetaan jaringan, identifikasi potensi celah keamanan, dan sering menjadi langkah awal dalam sebuah penetration test.
5. Metasploit Framework
Metasploit Framework adalah platform open-source yang dirancang untuk melakukan uji exploit terhadap sistem target secara aman. Dengan Metasploit, seorang pentester dapat mencoba berbagai exploit yang sudah tersedia, menguji kelemahan, serta mempelajari bagaimana sebuah serangan dilakukan.
Keunggulannya, tools ini menyediakan lingkungan aman sehingga pengguna bisa berlatih tanpa harus merusak sistem produksi.
6. Lucky Patcher
Lucky Patcher adalah aplikasi berbasis Android yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi berbayar menjadi gratis.
Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membuat file aplikasi baru, dengan menghilangkan iklan yang telah ada sebelumnya, kemudian menggantinya dengan iklan phishing.
Agar dapat menggunakan aplikasi Lucky Patcher, Anda harus melakukan root terlebih dahulu pada HP Android untuk mendapatkan hak akses penuh guna mengendalikan HP Android tersebut.
7. WebInspect
WebInspect adalah aplikasi hacker yang digunakan untuk melakukan analisis komprehensif pada suatu website yang kompleks. Dengan menggunakan WebInspect, Anda bisa mendapatkan laporan analisis website secara lengkap, mulai dari performance hingga kelemahan yang ada.
Berbekal informasi tersebut, Anda dapat segera melakukan perbaikan pada bagian yang dirasa kurang.
8. Termux
Termux adalah aplikasi hacker Android, layaknya terminal yang ada di perangkat Linux. Dengan aplikasi ini, Anda dapat memasukkan, menampilkan, hingga mencetak data melalui perangkat Android, layaknya bekerja dengan Linux.
Termux biasanya digunakan oleh hacker untuk menjalankan bahasa pemrograman seperti Python, Ruby, atau Perl melalui SSH Client tanpa perlu memiliki akses root.
Termux juga sering digunakan untuk meretas jaringan WiFi, mempercepat koneksi internet, dan lain sebagainya.
9. Ettercap
Ettercap adalah salah satu aplikasi hacker yang cocok digunakan untuk mempelajari serangan man-in-the-middle. Dengan Ettercap, Anda dapat memeriksa keamanan jaringan, menganalisis lalu lintas jaringan, bahkan memodifikasi jaringan ini.
Dari hasil analisis ini, Anda dapat menyimpulkan seberapa rentan jaringan Anda terhadap serangan man-in-the-middle.
BACA JUGA : Cara Menjadi Hacker Untuk Kelas Pemula
Aplikasi Hacker yang sudah lama
Selain tools terbaru, ada beberapa aplikasi hacker yang sudah lama digunakan namun tetap relevan hingga sekarang:
1. Netsparker
Aplikasi hacker yang pertama adalah Netsparker, yang merupakan layanan security scanner.
Aplikasi hacker satu ini sudah sering digunakan oleh web developer untuk menganalisis kemungkinan celah keamanan di suatu aplikasi atau website. Dengan Netsparker, developer dapat menguji coba kesalahan yang ada pada website dan menanganinya sebelum disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain dapat digunakan secara gratis, Netsparker juga menawarkan aplikasi versi berbayar, untuk dapat menikmati fitur analisis keamanan pada beberapa website.
2. Nessus
Daftar selanjutnya dari aplikasi hacker adalah Nessus. Aplikasi ini bisa dikatakan sebuah security scanner yang dapat digunakan untuk menganalisis dan melindungi website atau aplikasi Anda dari celah keamanan yang mengintai.
Nessus dapat mengidentifikasi kelemahan yang ada pada suatu software, patch yang hilang, malware, dan berbagai celah keamanan lainnya.
Salah satu fitur menarik dari Nessus adalah fitur Predictive Prioritization. Fitur ini memanfaatkan algoritma untuk mengkategorikan kerentanan berdasarkan tingkat keparahannya. Dengan fitur ini, Anda dapat langsung mengatasi kerentanan yang paling mendesak terlebih dahulu.
3. OpenVAS
OpenVAS adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk memindai kelemahan di suatu sistem atau jaringan komputer. Aplikasi hacker ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu jaringan sebanyak mungkin.
Faktanya, aplikasi hacker ini tak hanya digunakan untuk mencari dan memperbaiki celah keamanan saja. Banyak juga yang menggunakan OpenVAS untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dan melakukan serangan ke suatu sistem.
Cara Menjadi Hacker Pemula
Bagi Anda yang baru ingin belajar menggunakan aplikasi hacker, berikut beberapa langkah awal yang bisa dicoba:
- Gunakan Virtual Lab: Install VirtualBox atau VMware, lalu buat lingkungan uji coba menggunakan sistem operasi seperti Kali Linux.
- Belajar dari Simulasi: Gunakan platform seperti DVWA (Damn Vulnerable Web App) atau Metasploitable untuk latihan tanpa merugikan orang lain.
- Mulai dari Tools Dasar: Pelajari dulu cara menggunakan Nmap untuk scanning jaringan atau Burp Suite untuk testing aplikasi web.
- Ikuti Tutorial dan Komunitas: Banyak forum dan channel YouTube yang menyediakan panduan gratis seputar ethical hacking.
Dengan cara ini, Anda bisa berlatih dengan aman dan memahami dasar keamanan cyber sebelum melangkah ke tahap yang lebih lanjut.
Etika: Hacker vs Cracker
Perlu diingat bahwa tidak semua hacker itu jahat. Ada dua istilah penting yang perlu dipahami:
- Hacker (White Hat): Orang yang menggunakan keahliannya untuk tujuan positif, misalnya menemukan bug lalu melaporkannya agar bisa diperbaiki.
- Cracker (Black Hat): Mereka yang memanfaatkan celah keamanan untuk keuntungan pribadi atau merugikan orang lain.
Belajar menggunakan aplikasi hacker sebaiknya dilakukan dengan niat baik, yaitu untuk meningkatkan keamanan, bukan untuk melakukan tindak kriminal. Selalu praktikkan dalam lingkungan yang aman seperti virtual lab, dan jangan sekali-kali mencoba menyerang sistem orang lain tanpa izin.
Tips Terhindar Dari Hacking
Hacker seharusnya tidak melakukan tindakan yang merugikan. Namun, tetap ada kemungkinan Anda menjadi korban serangan hacker yang tidak bertanggung jawab. Berikut ini beberapa tips supaya sistem atau website Anda tidak menjadi target serangan:
- Tidak menggunakan script, plugin, atau theme bajakan. Bahaya penggunaan plugin atau theme bajakan bisa Anda baca pada artikel berikut.
- Lakukan update script, plugin, dan theme website menggunakan versi ter-up-to-date.
- Menggunakan password yang kuat. Artikel tentang tips mengelola password bisa Anda pelajari pada artikel berikut.
- Pastikan komputer yang digunakan tidak terkena virus. Anda dapat menggunakan layanan antivirus untuk memperkuat keamanan, contohnya, dengan Naga Cyber Defense.
BACA JUGA : Keamanan Website : 7 Langkah Mengamankan Situs dari Hacker
Penutup
Aplikasi hacker biasanya digunakan untuk menguji atau menganalisis celah keamanan suatu sistem. Ada berbagai jenis aplikasi hacker yang dapat Anda gunakan secara gratis maupun berbayar.
Jika Anda membutuhkan server hosting dengan harga yang terjangkau, dilengkapi keamanan yang mumpuni, fitur yang up-to-date, percayakan pada layanan hosting di Rumahweb!
Rumahweb menyediakan hosting terbaik yang dilengkapi sistem pendeteksi malware. Kami juga menyediakan layanan support 24 jam terbaik yang siap membantu Anda setiap saat!
Itulah beberapa aplikasi hacker untuk pemula yang biasa digunakan ethical hacker untuk membantu mengamankan website atau sistem perusahaan dengan imbalan gaji fantastis. Tertarik mempelajarinya?