Persija Jakarta kala berlaga. (Foto: Persija Jakarta)
PERSIJA Jakarta mendapat sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi ini diberikan akibat insiden pelemparan sepatu dan botol saat melawan Malut United di pekan ketiga Super League 2025-2026.
Hukuman yang didapat Persija dari Komdis PSSI berupa denda. Sebab, mereka melakukan pelanggaran dalam laga tersebut.
1. Didenda Komdis
Komdis PSSI mengeluarkan putusan hasil sidang pada 27 Agustus 2025. Hasilnya ditemukan enam pelanggaran yang terjadi pada pekan ketiga Super League 2025-2026. Pelanggaran itu melibatkan empat tim berbeda dan Persija Jakarta jadi salah satunya.
Komdis PSSI menghukum Persija Jakarta dengan denda Rp20 juta. Sanksi itu diberikan kepada manajemen Macan Kemayoran buntut terjadinya pelemparan sepatu dan botol dalam duel kontra Malut United di Jakarta International Stadium pada 23 Agustus 2025.
Pelemparan sepatu dilakukan oleh oknum suporter The Jakmania saat pemain Malut United, Ciro Alves akan melakukan sepak pojok di babak pertama. Tapi untungnya, sepatu tersebut tidak mengenai eks pemain Persib Bandung dan oknum suporter tersebut berhasil diamankan.
Sementara insiden pelemparan botol terjadi babak kedua, tak lama setelah gol tercipta. Oknum suporter Persija Jakarta melempari botol ke arah bangku cadangan tim Malut United.
Sebenarnya, lemparan botol juga dilakukan oleh pemain dan ofisial Malut United dalam momen tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bentuk balasan karena mereka tidak terima. Hanya saja, tim berjuluk Laskar Kie Raha itu selamat dari sanksi Komdis PSSI.
2. Malut United Juga Disanksi
Dalam hasil sidang, Malut United hanya diberikan hukuman berupa teguran keras. Tak ada denda seperti yang dialami Persija Jakarta akibat insiden pelemparan botol.
Meski demikian, Malut United juga tetap mendapat sanksi denda dari Komdis PSSI. Manajemen Laskar Kie Raha diberi denda Rp5 juta karena adanya personel mereka yang menggunakan ID Card tidak sesuai dengan identitas sebenarnya.